Jumat, 21 Februari 2014

                                                         MY BIODATA

Nama                : Afdhal Walit    
tmpt/tggal/lahir   : Sawahlunto Sijunjung,05,Juli,1999
Alamat Rumah   : Jln. Veteran,Gg.H.Syafi'i
Hobby               : berenang
Cita-Cita            : Pengen Jadi Orang Sukses
NO HP / Tlepon : 085210465371
Kata-2 Mutiara   : SUKSES TIDAK AKAN DATANG KEPADA MEREKA YG MENUNGGU HANYA TIDAK MELAKUKAN APA - APA , TETAPI BAGI MEREKA YANG SELALU BERUSAHA MEWUJUDKAN IMPIANNYA
Keindahan Alam





My Hobby





Minggu, 19 Januari 2014

cara mengatasi banjir

Langkah-langkah untuk mengatasi banjir akan Anda temui dalam artikel berikut ini. Namun sebelumnya, perlu Anda ketahui bahwa dari beberapa kota besar yang ada di Indonesia, Jakarta merupakan salah satu kota yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga banyak penduduk Indonesia yang hijrah dan mengadu nasib di Jakarta. Akibatnya kepadatan penduduk Jakarta semakin meningkat dan hal itu tidak dapat dielakkan. Bukan hanya kepadatan penduduk yang semakin meningkat, bahkan kepadatan pemukiman hingga kepadatan lalulintas juga ikut meningkat. Semua itu berdampak pula kepada tingkat kuantitas dan kualitas lingkungan hidup seperti udara, air dan tanah.

Permasalahan lain yang muncul adalah Kota Jakarta maupun kota-kota besar pada umumnya menjadi semakin sering dan rawan terjadi Banjir. Bila banjir datang, tentu menyebabkan ketidaknyamanan dan kerugian bagi warga Jakarta. Bahaya terserang penyakit tentu akan mengancam anda dan keluarga. Selain itu Anda tidak akan nyaman berangkat menuju ke kantor, ke sekolah, ke tempat ibadah, ke tempat usaha bahkan di rumahpun anda juga tidak akan merasa nyaman karena anda harus menyelamatkan perabotan-perabotan rumah tangga dan keluarga anda. Dan ketika banjir sudah surut, anda harus segera membersihkannya. Sosialisasi kepada masyarakat khususnya berkaitan dengan mengatasi banjir harus digalakkan.
Perlu kesadaran dan kepedulian dari seluruh warga Jakarta untuk berusaha melakukan pencegahan-pencegahan terhadap terjadinya banjir. Mencegah dan mengatasi banjir tidak hanya diupayakan oleh Pemerintah atau perorangan saja. Diperlukan komitmen bersama dari berbagai pihak untuk menghindarkan Jakarta dan kota-kota besar lainnya terbebas dari banjir. Saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera membuat Peraturan Gubernur mengenai kewajiban setiap gedung di Jakarta untuk membuat sumur resapan atau Biopori.

Langkah-Langkah Mengatasi Banjir

 

Mengatasi banjir dengan memperbanyak ruang terbuka hijau

Ketersediaan ruang terbuka hijau khususnya di kota-kota besar seharusnya minimal 30% dari luas kota. Namun kenyataannya, ruang terbuka hijau yang ada hanya mencapai 10 %. Ruang terbuka hijau dapat menjadi area bagi penyerapan air ketika hujan turun dan tentu hal itu dapat menjadi cara mengatasi banjir. Selain itu ruang terbuka hijau dapat bermanfaat bagi kesehatan dan menciptakan udara yang bersih, menjadi arena bermain, olahraga dan tempat komunikasi public.   
 

Mengatasi banjir dengan menanam pohon

Menanam pohon dapat dilakukan di pekarangan rumah, sekolah, kantor dan tempat-tempat umum lainnya. Keberadaan pohon atau tanaman dapat menunjang terciptanya kota yang hijau, mengurangi polusi udara, mengurangi jumlah debit air hujan yang mengalir di permukaan tanah, dapat mengatasi banjir dan menjadikan langit yang biru.

Mengatasi banjir dengan membuat Lubang Resapan Biopori (LRB)

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi banjir adalah dengan membuat lubang resapan biopori (LRB). Banyak masyarakat dikota-kota besar seperti Jakarta yang belum memahami pengertian biopori, manfaat dari Lubang Resapan Biopori dan cara membuatnya. Hal tersebut karena masih minimnya sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan oleh berbagai pihak baik itu Pemerintah maupun Lembaga atau Organisasi-organisasi Masyarakat. Meskipun cara tersebut belum umum diketahui dan dilakukan oleh masyarakat, namun dampaknya dalam mengatasi permasalahan banjir sangat signifikan. Lubang tersebut dapat dibuat dengan menggunakan alat manual dengan kedalaman vertical antara 80-100 cm dengan diameter antara 10 – 30 cm. Setelah anda buat lubangnya, selanjutnya anda dapat mengisi lubang tersebut dengan batu kerikil pada dasarnya dan ditambahkan dengan berbagai macam sampah organic atau sampah dedaunan. Beberapa pengusaha sudah menjual alat biopori dengan berbagai macam bentuk dan fungsi. Melalui LRB tersebut, air hujan atau air dari saluran pembuangan akan terserap sehingga jumlah air yang mengalir dijalan-jalan atau dipermukaan tanah akan berkurang.

Mengatasi banjir dengan penanganan sampah yang baik

Perlu upaya penanganan yang baik terhadap sampah diantaranya membuang sampah pada tempatnya serta memilah sampah organik dan non organik. Saat ini sudah banyak tersedia dan dijual tempat sampah dengan berbagai bentuk dan fungsinya. Ada tempat sampah yang dijual untuk sampah organik/sampah basah, ada juga untuk sampah non organik/sampah kering.
Merubah kebiasaan masyarakat untuk melakukan hal-hal tersebut memang tidak mudah. Masih banyak masyarakat disekitar kita yang membuang sampah di sungai, kali atau saluran (got) sehingga menyebabkan fungsi dari saluran-saluran air tersebut menjadi terganggu dan hal itu dapat menyebabkan terjadinya banjir.

Mengatasi banjir dengan tidak membangun pemukiman di sekitar sungai

Akibat dari tingginya tingkat urbanisasi dan kepadatan penduduk sedangkan di satu sisi ketersediaan lahan untuk pemukiman dan rendahnya tingkat ekonomi masyarakat menyebabkan banyak masyarakat yang menggunakan area-area hijau dan daerah aliran sungan (DAS) sebagai tempat pemukiman. Akibatnya kemampuan area-area hijau untuk menyerap air dan daya tampung sungai menerima jumlah air yang mengalir menjadi berkurang.
Untuk mengatasi banjir maka perlu upaya dari Pemerintah untuk menekan keberadaan dari pemukiman-pemukiman di area-area tersebut dan tentu hal tersebut harus juga ditunjang oleh kesadaran dari masyarakat sendiri.

cara bikin kandang kambing

Cara Membuat Kandang Kambing Yang Bagus


Kandang Kambing
Dalam usaha peternakan kambing peranakan etawa, terlebih lagi jika pemeliharaan dengan jumlah besar, kambing memerlukan perhatiaan yang cukup serius, sehingga perlu ditempatkan dalam sebuah kadang.
Membangun kandang untuk kambing etawa seperti membangun rumah untuk tempat tinggal manusia, sehingga secara hakekat normative harus sama. Pembangunan kandang memerlukan keterampilan dan keseriusan. Tujuannya adalah untuk menciptakan desain kandang yang sempurna bagi kambing yang akan dipelihara agar benar-benar menjadi home sweet home bagi kambing itu sendiri. Prinsipnya adalah konstruksi kandang harus dapat membuat kambing merasa nyaman dan aman. Kondisi ini tentunya akan menjadikan kambing berproduksi secara normal.
Dalam hal ini kandang memiliki fungsi sebagai berikut ini:
Kandang kambing harus dapat melindungi kambing dari hewan-hewan pemangsa maupun hewan penganggu.
Kandang kambing harus dapat mempermudah kambing dalam melakukan aktifitas keseharian kambing seperti makan, minum, tidur, kencing, atau buang kotoran.
Kandang kambing dapat mempermudah peternak dalam melakukan pengawasan dan menjaga kesehatan ternak.
Sebagai tindakan preventif agar supaya kambing tidak merusak taneman dan fasilitas lain yang berada di sekitar lokasi kandang, serta menghindari terkonsumsinya pakan yang berbahaya bagi kesehatan kambing.
Kandang di usahakan di bangun dilokasi yang jauh dari pemukiman warga. Hal ini di maksudkan agar supaya kotoran yang ditimbulkan oleh kambing tidak menganggu warga masyarakat. Dianjurkan juga lokasi kandang sebaiknya berada di tanah yang memiliki tanaman yang rimbun . Hal ini dimaksudkan agar supaya angin yang bertiup tidak terlalu kencang. Angin yang terlalu kencang dapat menyebabkan kambing sering kembung perut.
Luasan kandang kambing sebaiknya disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan dipelihara. Standart luas kandang untuk seekor kambing adalah 1,5m persegi, sehingga untuk memelihara kambing 10 ekor, dibutuhkan lahan seluas 15m persegi. Pembuatan kandang di sarankan untuk melihat potensi pengembangan, sehingga perlu di buat kandang yang lebih luas. Pembuatan kandang memang membutuhkan biaya yang ekstra, tetapi manfaatnya akan lebih terasa pada masa yang akan datang. Jika dipandang terlalu luas dengan jumlah kandang yang ada, kandang bisa diberi sekat untuk pemisah sehingga gerak untuk kambing jadi terbatas. Usahakan pembangunan kandang di indari dari tempat genangan air.
Desai dan konstruksi kandang tidak usah terlalu mewah, tetapi cukup sederhana saja, apalagi kalau pemeliharaannya sekala kecil, di bawah 5 ekor. Namun, apabila pemeliharaannya bersekala komersiil atau di atas 10 ekor, jelas diperlukan desain dan konstruksi khusus yang ideal di area yang cukup luas. Ini disebabkan pemeliharaan kambing sekala komersial memerlukan penangan yang lebih serius.
Kandang di usahakan berbentuk panggung, karena pada dasarnya akan lebih mudah bagi peternak untuk melakukan pengawasan terhadap ternakan tu sendiri. Dasar kandang di buat agak miring dengan kemiringan 60’. Dasar kandang ini berada di bawah lantai karena kontrusi kandang di buat system pangggung. Fungsinya agar limbah kotoran kambing dapat langsung mengalir ke parit atau bak penampungan kambing yang disediakan di sekitar kandang. Tujuan utama pembagunan dasar kandang yang miring adalah agar supaya tercipta kebersihan kandang. Karena kandang yang bersih merupakan cara pencegahan penyakit pada ternak. Bila nanti di lantai kolong kandang masih ada kotoran kambing sebaiknya setiap hari kandang disapu atau dibersihkan agar supaya tidak muncul bau yang dapat mengancam kesehatan ternak.
Berikut Disain Kandang Kambing yang baik :
Model-model kandang kambing :













Design Kandang dibuat sedemikian rupa agar pada saat makan posisi tubuh Kambing benar-benar dalam posisi yang baik, karena akan berpengaruh pada proses metabolisme

Kandang kambing


Harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari rumah).
Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /eko

cerita lucu

Bejo : mak..... emak sakit ya???
Emak : iya jo...
Bejo : hmm...kita ke dokter yuk...
Emak : mau bayar pake apa'an....kan duit kita udah tipis jo..
Uhukk...uhukk
Bejo : kita jual si tole(kambing) aja mak..
Emak : tapi kan tuh kambing kesayangan elu....
Bejo : kan bejo lbh sayang emak...
Emak : terserah elu aja dah...
Bejo : ya udah..bejo jual ke pasar ya mak...
Emak : iye...inget ya jo...tuh kmbing bandot..lu jual jutaan...
Jangan mau kalo ditawar murah..sayang....
Bejo : iya mak..bejo juga tau...kn bejo dah capek2 ngerawat...
Kalo gitu bejo pamit ya mak...
#berangkat jual kambing

Tak lama kemudian

bejo : mak...kambing kita laku..jutaan...
Emak : alhamdulillah....
Bejo : pertamanya dia cuma nawar 500rb mak..
Ihh enak aja...kambingnya ditawar murah bnget...kagak bejo kasih...
Emak : bagus tuh jo..emang pembeli jman sekarang maunya murah mulu'...terus... Lu jawab apa wktu dia nawar gitu...
Bejo : bejo bilang...pesan emak kambingnya mesti dihargai jutaan pak...
Gitu mak...
Alhamdulillah....setelah mikir lama...
Akhirnya dia mau juga....harga jutaan..
Bejo : Memang berapa jo dia beli tuh kambing???berapa juta???
Bejo : setengah juta mak...
Hebat kan...sesuai pesan emak..jutaan...gimana???puas mak???
Emak : #*@?&@#*-+???
# semaput dadakan



Alkisah ada 3 pemuda sedang mempamerkan hp mreka 
Junot :Gw kemaren bingung milih hp di mall ya udah gw beli I-Phone 5 ajah..
Xaor : Gw kemaren disuruh milih hp ama orang tua,ya udah gw milih BB aja deh*belum puas*
Agil : Gw kemaren mau beli hp tapi bingung banget loh,
Junot& xaor : knpa bngung?
Agil : soalnya semua hp itu ga pake kartu perdana semua..
Junot&xaor : *penasaran* kok gk pke kartu sih?
Agil : iya soalnya layarnya kecil sama cuma muncul angka digit dan +-x : doank!
Junot&xaor : ITU KALKULATOR BEO!!! *lempar ke kuburan*
 
 
 

cara belajar bahasa arab

CARA CEPAT BELAJAR BAHASA ARAB

Sebelum saya membahas cara cepat belajar bahasa Arab, saya ingin menjelaskan terlebih dahulu: Untuk siapa tulisan ini saya tujukan? Ketahuilah, tulisan ini saya tujukan untuk manusia golongan ke-3. Siapakah manusia golongan ke-3 itu?
Begini. Dalam belajar bahasa Arab, menurut saya, ada 3 golongan manusia.
  1. Mereka yang berkesempatan belajar di pondok-pondok pesantren. Jadi mereka bisa belajar setiap hari dengan bimbingan langsung para guru.
  2. Mereka yang berkesempatan belajar di tempat-tempat kursus. Ada yang belajar sekali dalam seminggu, dua kali dalam seminggu, atau lebih dari itu.
  3. Mereka yang hanya belajar lewat buku-buku panduan.
Nah, jadi tulisan ini saya tujukan untuk mereka yang belajar bahasa Arab sendiri di rumah lewat buku-buku, tanpa bimbingan guru secara intensif. Namun, saya tidak melarang manusia golongan 1 dan 2 untuk membaca tulisan ini. Insya Alloh ada juga manfaatnya buat mereka untuk lebih menambah kualitas belajar mereka.
 Lalu, bagaimana cara cepat belajar bahasa Arab untuk golongan ke-3 ini?
Sebelum saya menjawab pertanyaan ini, saya ingin jelaskan dulu tentang pengertian “cara cepat” di sini agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Misalnya begini:
-          Si A belajar bahasa Arab. Dalam waktu 6 bulan dia sudah bisa membaca kitab gundul.
-          Si B belajar bahasa Arab. Dalam waktu 5 bulan dia sudah bisa membaca kitab gundul.
-          Si C belajar bahasa Arab. Dalam waktu 4 bulan dia sudah bisa membaca kitab gundul.
Dari ketiga orang ini, manakah yang paling cepat belajarnya? Tentu saja si C, kan. Nah, jadi yang saya maksud cara cepat adalah cara menguasai bahasa Arab dalam waktu sesingkat-singkatnya dengan hasil yang semaksimal mungkin. Jadi, bukan maksud saya dengan “cara cepat” itu adalah cara menguasai bahasa Arab dalam sekejap. Misalnya belajar sehari dua hari langsung bisa. Sebab yang namanya belajar tentu butuh proses. Para ulama kita saja mengatakan bahwa untuk menguasai sesuatu butuh waktu lama. Ingatkan dengan wasiat Imam Syafi’i? Untuk meraih ilmu butuh waktu yang panjang.

Kenapa saya membahas hal ini?
Sebab, berdasarkan pengamatan saya, terkadang ada orang yang sudah lama belajar bahasa Arab dasar. Misalnya dia sudah belajar setahun lebih. Namun dia belum juga bisa membaca kitab gundul dan belum bisa mengerti kaidah dasar bahasa Arab. Apa penyebabnya? Ada banyak faktor. Menurut kami, faktor utamanya ada 4:
  1. Faktor orang yang belajar.
  2. Faktor cara belajar.
  3. Faktor buku panduan yang dipelajari.
  4. FAktor pendamping.
Atau dengan kata lain, jika kita ingin cepat menguasai bahasa Arab, maka kita harus:
  1. Menggunakan adab dalam menuntut ilmu.
  2. Menggunakan cara belajar yang efektif.
  3. Memilih buku panduan yang tepat.
  4. Mempunyai pendamping sebagai tempat bertanya dan berkonsultasi.
Sekarang, mari kita bahas satu persatu
1. Adab dalam menuntut ilmu.
Tentang adab menutut ilmu, saya telah membahasnya di EBOOK “STRATEGI SUKSES BELAJAR BAHASA ARAB SECARA OTODIDAK”. Silakan baca kembali. Kali ini saya Cuma ingin mempertegas tentang pentingnya KEINGINAN KUAT & KESUNGGUHAN dalam belajar bahasa Arab. Sebab, seorang yang punya keinginan kuat dan kesungguhan dalam belajar, dia tentu akan mengerahkan segala cara agar bisa bahasa Arab. Misalnya dengan membeli buku-buku, bertanya, membeli kamus, searching internet, dll. Berbeda dengan orang yang tidak punya keinginan kuat dan kesungguhan. Untuk penjelasan lebih lengkap tentang keinginan kuat dan kesungguhan, silakan baca di BAB “NASIHAT IMAM ASY-SYAFI’I di bagian-bagian akhir  EBOOK “STRATEGI SUKSES BELAJAR BAHASA ARAB SECARA OTODIDAK”.
2. Cara belajar yang efektif.
Mungkinkah seseorang bisa cepat menguasai bahasa Arab jika dia Cuma belajar seminggu sekali. Wallohu a’lam. Sepertinya sangat sulit. Mungkin saja dia bisa bahasa Arab, tapi waktunya sangat lama.
Kalau pingin cepat, ya dia harus belajar setiap hari. Dia harus meluangkan waktu minimal satu jam sehari. Kalau bisa lebih, itu lebih bagus lagi. Dan ini termasuk cara belajar yang efektif. Penjelasan lebih lengkapnya, silakan baca EBOOK “STRATEGI SUKSES BELAJAR BAHASA ARAB SECARA OTODIDAK”.
3. Memilih buku panduan yang tepat.
Buku yang tepat Terkadang ada orang yang sudah hampir 2 tahun belajar bahasa Arab. Namun, dia belum juga bisa mengerti kaidah dasar bahasa Arab. Apa penyebabnya? Diantaranya karena salah dalam memilih buku panduan. Mestinya dia menggunakan buku yang membahas kaidah secara runtut, namun dia malah menggunakan buku yang isinya lebih mengedepankan percakapan dan memperbanyak kosa kata.
Untuk mereka yang baru pertama kali belajar bahasa Arab dan pingin belajar sendiri di rumah, tentu saja butuh buku yang bisa dipahami sendiri. Dan Alhamdulillah, saya telah menyusun kitab FAHIMNA. Kitab ini memang sengaja disusun untuk bisa dipelajari sendiri oleh orang Indonesia yang baru pertama kali mengenal bahasa Arab dan ingin menguasainya.
4. Mencari pendamping.
Mungkinkah seseorang bisa menguasai bahasa Arab sendiri dengan membaca sendiri buku-buku kaidah bahasa Arab di rumah, tanpa sedikitpun bertanya dan minta penjelasan dari orang lain? Entahlah. Sepertinya, menurut saya, seseorang tetap butuh adanya pendamping belajar yang bisa membantu dia ketika mendapatkan kesulitan dalam belajar. Sebab dalam pelajaran bahasa Arab, ada beberapa materi yang memang butuh adanya penjelasan dari orang yang sudah bisa. Sangat sulit untuk dipelajari sendiri.
Oleh karena itu, usahkanlah untuk mencari pendamping dalam belajar. Siapa saja orangnya, yang penting dia bisa memberi penjelasan ketika dibutuhkan. Misalnya ustadz di pesantren, di tempat pengajian, redaksi majalah Islam, dll.